Minggu, 05 Januari 2020

COLIN KAEPERNICK SLAMS ' AMERICAN IMPERIALISME ' BERIKUT AS PEMBUNUHAN SOLEIMANI, DAN KONSERVATIF TANGGAPI


Sehabis mantan gelandang NFL Colin Kaepernick mengambil ke kericau mengutuk Amerika Serikat pemogokan yang membunuh Jenderal Iran Qassim Soleimani, sambutannya berdebat terhadap ataupun diejek oleh sebagian pengguna konservatif.

Kaepernick, yang menarik atensi di segala dunia pada 2016 buat berlutut sepanjang lagu kebangsaan bukan berdiri- isyarat ia berkata merupakan keluhan terhadap ketidakadilan rasial di Amerika Serikat terhadap Afrika Amerika- memiliki sebagian kata opsi tentang dini Jumat pembunuhan Soleimani, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.

" Tidak terdapat yang baru tentang serbuan teroris Amerika terhadap Black and Brown orang buat ekspansi imperialisme Amerika," pemain sepak bola menulis dalam suatu menciak diterbitkan pada dekat 3 hari Sabtu.

Satu menit setelah itu, Kaepernick menyusul dengan menciak lain menuduh Amerika Serikat memakai militer bisa jadi buat menegakkan keinginan ke non- putih orang.

" Amerika senantiasa menyetujui serta mengepung badan gelap serta coklat baik di rumah ataupun di luar negara," tulisnya." Amerika militerisme merupakan senjata yang dikerahkan oleh imperialisme Amerika, buat menegakkan kepolisian serta menjarah dunia non- putih."

Pada jam 9 pagi EST, Minggu, awal serta kedua Kaepernick tweets sudah menerima nyaris 70. 000 serta 40. 000 suka, tiap- tiap.

Tetapi, sebagian komentator serta ahli mengingkakan perkataan Kaepernick, yang mereka amati bagaikan membela seseorang teroris, ataupun semata- mata mengolok- olok ia.

Bagaikan contoh, komentator konservatif Michael Knowles menulis kalau Kaepernick" menentang Amerika[dan] membela teroris."

Komentator konservatif lain, Allie Beth Stuckey, yang bekerja buat Blaze media, berkata kepada Kaepernick kalau metode ia membagi permasalahan jadi putih serta non- putih menimbulkan ia buat tidak memandang permasalahan nyata di tangan.

" Pemikiran dunia Kamu begitu tercemar oleh edan interseksional kalau Kamu tidak bisa memandang kalau kejahatan terdapat dalam bermacam wujud, dalam banyak corak kulit," tulis Stuckey." Penekanan Kamu kalau putih= bersalah serta coklat= tidak bersalah melarang Kamu memandang kebenaran serta mencari keadilan."

Ia pula bertanya, retoris, bila Kaepernick pula yakin kalau seluruh permasalahan" non- putih dunia" permasalahan pula bisa ditelusuri kembali ke Amerika Serikat.

" Gimana dengan terorisme, penyalahgunaan wanita, pembunuhan minoritas agama, yang menewaskan orang gay dll yang dicoba oleh rezim ini?" tanyanya." Kesalahan Amerika?"

Candace Owens, komentator lain yang diketahui sebab dukungannya terhadap Trump, bawa sejarah Iran kuno dalam tanggapannya terhadap Kaepernick.

" Hei manusia," Owens wrote." Aku ketahui Kamu lagi berduka tetapi aku pikir Kamu wajib ketahui kalau nama mantan Iran merupakan" Persia". Ingat kalau Kekaisaran badan coklat yang menyerbu, dibantai, serta imperialisasi sepanjang dekat 900 tahun? Ya. Itu merupakan mereka."

Mark Levin, editor- in- chief dari web kabar konservatif review konservatif serta host dari Talk Show politik hidup, Liberty& Levin on Fox News, menjawab kaepernick dengan memanggilnya" Moron" serta berkomentar kalau Amerika Serikat merupakan membela orang dengan menewaskan soleimani.

" Kau tidak lain cumalah sampah," Levin menulis dalam Retweet dari Kaepernick.

Tomi Lahren, yang jadi tuan rumah suatu talk show di Fox Nation, berkata kepada Kaepernick kalau dia" Selamat tiba buat pindah ke Iran" serta menganjurkan supaya dia memperoleh pekerjaan di situ. Tetapi, Lahren berkata kalau dia wajib waspada, sebab Iran tidak diketahui buat menyembuhkan demonstran dengan baik.

Senator Republik Lindsey Graham pula membanting Kaepernick buat tweets sepanjang wawancara di Fox News pada hari Minggu. Ia mengatakan tentang atlet:" ia tidak ketahui apa yang sudah dicoba rezim Iran ke daerah itu. Ia tidak ketahui mereka mempunyai 600 kematian Amerika bagaikan akibat dari IEDs terbuat di Iran, digunakan di Irak. Ini merupakan un- American. Ia rasis. Bila Kamu mencari rasisme di Amerika, Mr Kaepernick, amati di kaca. Negeri Kamu tidak permasalahan, itu Iran, serta kau begitu dibutakan oleh kebencian Kamu Trump kalau Kamu tidak bisa memandang perbandingan antara siapa kita serta siapa Ayatollah itu. Lumayan pilu."